cinta kami ada dalam secangkir kopi, sepotong coklat, dan di blog ini..

Friday 17 April 2015

Edsel is Edsel

Pernah tidak rasanya PINGIN teriak sekenceng-kencengnya menghadapi kelakuan anak balita kita? Atau PINGIN marah-marah meluapkan kekesalan kita menghadapi anak yang susah diatur? Atau berbicara dengan nada tinggi sambil membanding-bandingkan dengan anak sebelah yang seolah tanpa cela? Saya pernah (catet ya, cuma PINGIN), bahkan di usia Edsel yang sekarang 4 tahun rasanya kesabaran saya sedang getol-getolnya diuji, terlebih dengan perut membuncit yang sampe rumah aja lelahnya luar biasa. 

Untungnya saya tidak pernah kalap sampe berteriak kencang atau marah-marah dengan durasi yang lama. Tapi kalo berbicara dengan nada tinggi atau marah sepersekian menit sih sekarang malah jadi sering. Dan ujung-ujungnya saya nangis tersedu-sedu, menangisi kelakuan si Ed, menangisi ketidaksabaran saya, menangisi ketidakbisaan saya untuk mengasuh dia 24 jam. Ending-nya saya akan memeluk dia sambil berkata bahwa saya sangat sayaaaangg sekali padanya, dan dia kemudian meminta maaf sama saya, kami akan berpelukan lamaa. Sesudah itu suasana akan kembali mencair, kami bermain bersama, dan di sela-sela main itu saya akan berbicara tentang perbuatannya yang tidak baik beserta akibatnya. Dia setuju dengan kata-kata saya dan selalu mengulang lagi permintaan maafnya dengan sangat-sangat manis dan kembali memeluk saya. 

Setelah itu apa dia akan berubah? Oh tidak!! Kekacauan demi kekacauan akan tetap terulang. 

Biar sedikit saya gambarkan tentang sifat Edsel di usianya yang 4 tahun ini. Biar fair, random aja saya ceritakan, artinya bukan melulu hal yang buruk saja.

1. Edsel itu moody, berubah-ubah suasana hati dalam sesaat. Sebentar tertawa, sebentar kemudian nangis teriak-teriak. Sebentar suka sama orang, sebentar kemudian bete dengan orang itu. Termasuk dengan adik dan kakak sepupunya yang berusia 1 tahunan. Kadang perhatian dan seneng banget main sama mereka. Eh nanti kalo dia main ke rumah lagi, bisa diusir-usir disuruh pulang. Haduuhh...parah banget kan.

2. Sebelum tidur malam dia wajib nonton film di laptop. Ini wajib, makanya jika kami nginep di rumah Uti harus bawa file film. Dan begitu dia suka dengan suatu film maka setiap malam yang dia putar ya itu itu terus, bahkan bisa sampai 2 bulan berturut-turut!! Dia sampai hapal setiap detail ceritanya. Saat ini dia sedang tergila-gila dengan film Frozen. Tanyain deh setiap detail cerita, warna baju, dan lain-lain di tiap adegan. Dia hapal saking seringnya nonton. Kalo filmnya berbahasa Indonesia dia akan hapal dialog-dialognya, namun karena beberapa film favorit dia berbahasa Inggris dia agak susah hapalnya hanya sepotong-sepotong yang dia dengar dengan jelas aja.

Oh iya ngomongin soal film, Edsel ini adalah pecinta film sejati (haha...belagu bahasa emaknya). Maksudnya ketika nonton film, dia akan bener-bener konsen untuk melihat dan mendengarkan film itu dengan sungguh-sungguh. Tidak disambil ngapa-ngapain, kalo terpaksanya harus melakukan sesuatu di tengah-tengah film maka filmnya akan di-pause dulu. Dan jangan harap boleh berbicara sepatah kata pun atau mengeluarkan berisik di dekatnya ketika sedang nonton. Dia takut akan kehilangan sedikit saja dialog atau suara dari film itu.  

3. Mainan sepanjang masanya (paling tidak sampai saat ini) adalah lego. Entah dari umur berapa lego itu dibelikan Ayahnya, sampai sekarang masih tetap menjadi mainan favoritnya. Palingan cuma bentuk-bentuk yang dia susun aja yang berubah dan semakin bervariasi seiring dengan meningkatnya kemampuan.

4. Edsel itu kompetitif. Apa-apa dikompetisikan, dibanding-bandingkan. Membanding-bandingkan kemampuan dirinya atau kepunyaannya dengan teman-temannya. Dia juga hobi membanding-bandingkan antara tokoh film si A dengan si B. Tapi saya agak ngeri dengan jiwa kompetitifnya itu, soalnya Edsel belum siap kalah. Ketika dia menemui kenyataan bahwa dia kalah main ular tangga misalnya, dia tidak bisa terima kekalahan itu. Dia bersikukuh untuk diulang sampe dia menang, atau yang lebih parah dia akan ngambek dan marah. Widdiiihhh...ampun Tuhan.

5. Edsel dicap bandel oleh tetangga-tetangga saya. Kenapa? Karena dia suka manjat pohon, manjat pager, manjat tangga, lari-larian, melompat-lompat, dan aktivitas fisik lain yang memang ga pernah saya larang. Akibatnya teman-temannya suka ikut-ikutan, padahal ibu-ibu mereka ngelarang untuk aktivitas gitu-gituan, takut jatuh, takut panas, takut bahaya. Nah lho, jadinya Edsel itu jadi momok buat ibu-ibu di lingkungan saya karena dianggap biang kerok. Cap bandel itu juga karena sering terdengar suara tangisan atau teriakan Edsel dari rumah kami. Edsel memang ekspresif. Jika tidak suka ya bilang tidak suka, tidak bisa basa-basi. Jika dipaksa akan teriak. Jika emosi akan meluapkan emosinya tanpa mikir malu atau takut dengan siapa pun.

6. Edsel suka sekali dibacakan buku cerita dan atau cerita bergambar. Jika suka dengan suatu cerita, cerita itu akan minta diulang-ulang terus, bukan hanya diulang besok atau nanti. tapi bahkan saat cerita itu selesai, dia akan minta dibacakan lagi dan lagi. Edsel juga sedang senang-senangnya mengerjakan aktivitas di majalah anak-anak semacam Mombi TK, Buncil, atau Bobo Junior.

7. Edsel tidak suka dibantu, bahkan ketika kita anggap dia udah kesulitan pun dia tetap tidak suka dibantu. Dia akan bilang sendiri ketika dia merasa butuh bantuan. Pake sepatu sendiri, pake baju sendiri, habis jatuh bangun sendiri, nyelesaiin puzzle sendiri, benerin mainan rusak sendiri, dan lain-lain. Beda lagi kalo makan, dia masih males makan sendiri. Padahal kalo terpaksa ya bisa juga. Ini pe-er banget ni buat saya untuk memotivasi dia mau makan sendiri. Kalo dibandingkan dengan anak lain mungkin Edsel termasuk terlambat ya mandirinya? Cebok sehabis BAB juga belum bisa sendiri.




8. Edsel belum bisa baca tulis. Memang sengaja belum saya ajarin, dan sepertinya dia belum tertarik tuh. Kalo berhitung sih dia memang suka, bukan karena saya ajarin, tapi memang tertarik sendiri. Tapi untuk mengenali bentuk angka-angka dia belum tertarik. Kalo bentuk-bentuk huruf kadang dia suka bertanya. Tapi hanya sebatas bertanya, ga saya suruh ngapalin juga. Menurut saya ada banyak hal penting lain yang perlu dia pelajari dan kembangkan sebelum usianya 5 tahun ini dibandingkan calistung.

9. Kepala Edsel kerasnya seperti batu. Untuk bisa menerima nasihat harus dengan cara-cara yang lembut dan pake trik. Dan bukan sembarang orang bisa melakukan ini. Untuk saat ini baru Ayahnya dan saya yang bisa meluluhkan si batu itu, itu pun tidak selalu berhasil.

10. Edsel bukan anak yang mau didikte. Dia cenderung semau gue dan punya prinsip sendiri. Jangan harap dia akan mau disuruh-suruh untuk bernyanyi lagu anak-anak populer (macam Balonku, Tukang Pos, dll) atau berjoget layaknya temennya yang lain. Dia lebih suka menyenandungkan soundtrack-nya Frozen atau Ice Age. Nah ketika lagi sendiri atau memang lagi mau, dia akan bersenandung sendiri lagu anak-anak populer itu.

11. Edsel juga bukan anak yang ramah dengan kedatangan orang/anak baru. Kalo misal ada tamu ke rumah kami, dia belum tentu mau untuk salaman atau menyapa. Bahkan dengan saudara yang sudah lama kenal pun belum tentu dia ramah, tergantung mood-nya dia.

Yaahh...pada akhirnya Edsel is Edsel. Dia tidak bisa disamakan dengan anak lain. Dia punya sifat, cara berpikir, dan emosi sendiri. Kadang kalo lagi mikir betapa sulitnya Edsel, saya akan berkata pada suami bahwa kita dikasih Edsel dengan segala sifatnya adalah karena kita dianggap mampu oleh Allah untuk mendidik dia. Ini amanah dan belum tentu semua orang tua sanggup dititipi anak seperti Edsel.

Iih sok wise ya saya? Hehe... Tapi memang begitu lah. Edsel memang bukan anak yang selamanya manis. Tapi saya bangga dan sayaaaangg sekali padanya.

Catatan untuk si Ed : "Bukan maksud Ibuk untuk buka aib kamu di media ya, Nak. Ini hanya sebagai catatan milestone aja, untuk kamu baca kelak".

2 comments:

  1. waaaah, calon anak pinter si Ed mah ^_^ subhanAllah......

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiiinnn....trimkasih doanya. Doakan juga semoga dia jadi anak yg sholeh ya.

      Delete

Powered by Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

© 2011 Everything is Beautiful, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena